Jumat, 07 November 2014

POTENSI INTERFERENSI KOMUNIKASI RADIO PENERBANGAN
DI BANDARA RADIN INTEN II LAMPUNG
(budi.ramdhani@gmail.com STAF LOKA MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO BANDAR LAMPUNG)

Bandar Udara Radin Inten II (IATA: TKGICAO: WICT) adalah bandar udara yang melayani  penerbangan domestic untuk wilayah Provinsi Lampung. Bandar udara ini berlokasi di Jalan Lintas Tengah Sumatera Desa Branti Kecamatan  Natar,di Kabupaten Lampung Selatan, 15 km arah barat laut dari Kota Bandar Lampung. 

Bandara Radin Inten II Lampung
Ikhtisar
Jenis bandara
Publik
Pengelola
PT Angkasa Pura II
Lokasi
Ketinggian DPL
282 ft / 86 m
Koordinat
05°14′33″LU105°10′44″BT
Landas pacu
Arah
Panjang
Permukaan
ft
M
14/32
8202
2770
Aspal

Denah bandara Radin Inten II




 Waypoint (Pandu Navigasi)
Dalam sistem navigasi udara. Radio beacon (NDB atau VOR) merupakan titik dari rangkaian titik-titik pandu navigasi udara yang ditempatikan dipermukaan daratan pada tempat-tempat tertentu yang berguna memandu pesawat dalam melakukan perjalanan perjalanan tertentu dari satu bandar udara ke bandar udara lainnya. pesawat melalui sejumlah titik (NDB atau VOR) sebagai sebagai fungsi checkpoint. Keseluruhan rangkaian titik dalam suatu perjalanan pesawat disebut waypoint, sebagai ilustrasi  terdapat gambar dibawah ini.





Waypoint wilayah Lampung
Way Point chart untuk Low Instrument Flight Rules (LIFR) untuk wilayah Lampung







Keterangan:
1.       Untuk pesawat yang melakukan Incoming dan Outgoing pada di Bandara Radin Inten II Lampung
2.       Untuk pesawat rute domestic dan jarak dekat
3.       Ketinggian maksimum dibawah FL 250 / 6000 meter dpl (posisi steady state)
4.       Terdiri atas 5 waypoint yang melintasi daratan Lampung
5.       Terdiri atas 7 NDB / VOR

Way point untuk High Instrument Flight Rules (HIFR) untuk wilayah Lampung





Keterangan:
1.       Untuk pesawat yang melakukan enroute atau melintasi  di atau sekitar  Bandara Radin Inten II Lampung
2.       Untuk pesawat rute domestic dan jarak dekat
3.       Ketinggian maksimum dibawah FL 450 / 10000 meter dpl (posisi steady state)
4.       Terdiri atas 11 waypoint yang melintasi daratan Lampung
5.       Terdiri atas 16 NDB / VOR
6.       Potensi gangguan pada 11 waypoint enroute Low IFR dan High IFR



Waypoint Low IFR  untuk pesawat-pesawat  yang melakukan incoming dan outgoing di Bandara Radin Inten II Lampung (posisi steady state)
Maskapai             :Garuda Indonesia
Aircraft:               :Boeing 737-86N
Ketinggian           :4115 meter / FL 150
Kecepatan            :670 km/h
Route                   :TKG - CGK     



                               
Maskapai             :Singapore Airlines
Aircraft:                :Boeing 777-212ER
Ketinggian           :12192  meter / FL 450
Kecepatan          :846 km/h
Route                    :Perth - Singapore


Waypoint High  IFR  untuk pesawat-pesawat yang melakukan enroute disekitar Bandara Radin Inten II atau di wilayah Lampung (posisi steady state)
                                                                           

CONTOH REAL CONDITION WAYPOINT DI WILAYAH LAMPUNG
OUTGOING WAYPOINT DARI BANDARA RADIN INTEN II MENUJU BANDARA SOETTA
 






INCOMING WAYPOINT DARI BANDARA SOETTA MENUJU BANDARA RADIN INTEN II





Komunikasi Penerbangan
Komunikasi lalu lintas penerbangan merupakan Komunikasi timbal balik antara unit  ATS (air traffic services)  di darat dengan pesawat udara, peralatan yang digunakan dalam melakukan Komunikasi ini adalah:
1.       High Frequency Air/Ground Communication (HF A/G)
Komunikasi antara pilot dengan unit ATS (FSS, FIC) dalam bentuk voice bekerja di  pita frekuensi HF, yang dibagi menjadi dua bagian:
RDARA untuk penerbangan domestic
MWARA untuk penerbangan internasionl
2.       Very High Frequency Air/Ground Communication (VHF A/G); ADC, APP, AFIS
Komunikasi antara pilot dengan unit ATS  dalam bentuk voice bekerja di  pita frekuensi VHF dengan modulasi AM digunakan untuk keperluan take off/outgoing maupun landing/incoming pesawat.
3.       Very High Frequency-Extended Range (VHF-ER); ACC
Komunikasi antara pilot dengan unit ATS  dengan cakupan yang sangat luas untuk memantau pesawat dalam keadaan steady  atau dalam ketinggian/ flight level makslmum serta untuk keperluan enroute  dalam melintasi suatu bandara.
4.       Air Traffic Information System (ATIS)
Informasi  broadcast yang dikirim berulang-ulang mengenai cuaca, R/W in use dan terminal area.

Berikut alokasi spektrum frekuensi radio untuk keperluan penerbangan yang telah ditetapkan dalam TAFI (Tabel Alokasi  Spektrum Frekuensi di Indonesia)
ALOKASI SPEKTRUM FREKUENSI RADIO PENERBANGAN
NO
FREKUENSI
SERVIS
KETERANGAN
1
9 - 14 KHz
RNS
Omega
2
90 - 110 KHz
RNS
Loran-C
3
130 - 535 KHz
ARNS
NDB (Non Directional Beacon)
4
1.8 - 2 MHz
RNS
Loran-A
5
2.85 -11.4 MHz
AMS(R)/AMS(OR)
Komunikasi Ground/Air (HF); Ground/Ground eksklusif antara bandara ke bandara diseluruh Indonesia; RDARA (Regional Domestic Air Route Area)
6
13.2 - 22 MHz
AMS(R)/AMS(OR)
MWARA (Major World Air Route Area)
7
3.023 & 5.68 MHz
AMS(R )
SAR Penerbangan
8
74.8 -75.2 MHz
ARNS
Marker Beacon
9
108 - 117.975 MHz
ARNS
VOR (VHF Omnidirectional); ILS (Instrument Landing System)
10
117.975 - 137 MHz
AMS (R )
Komunikasi Ground/Air (ADC, APP, ACC); Pilot/Pilot
11
121.5  & 123.1 MHz
AMS (R )
Frekuensi Emergensi; ELT
12
328.6 - 335.4 MHz
ARNS
ILS (glide path)
13
406 - 406.1 MHz
MSS
SAR Satellite
14
960 - 1215 MHz
ARNS
DME (Distance Measuring )
15
1030 & 1090 MHz
ARNS
SSR (Radar)
16
1215 - 1260 Mhz
RNSS
GNSS (Navigation Satellite)
17
1260 - 1400 MHz
ARNS
Radar Surveillance
18
1525 - 1559 MHz
MSS
Satellite Communication
19
1626.5 - 1660.5 MHz
MSS
Satellite Communication
20
1559 -1626.5 MHz
RNSS
GNSS (Navigation Satellite)
21
1610 - 1626.5 MHz
ARNS
GLONASS
22
2700 - 3300 MHz
ARNS
Radar Surveillance
23
4200 - 4400 MHz
ARNS
Radio Altimeter
ARNS: Aeronautical Navigation Service
MSS: Mobile Satellite Service

Pesawat yang melintasi di udara baik dalam keadaan  enroute maupun approach pada suatu bandara memiliki ketinggian dari permukaan bumi yang diukur dalam satuan FL atau flight level, Flight Level (FL) merupakan angka ketinggian pesawat yang diukur berdasarkan ukurran barometrik tekanan atmosfer bumi, bila dikalkulasi dalam satuan jarak panjang akan diketahui dalam tabel dibawah ini

VERTICAL SEPARATION OF VFR AND IFR FLIGHTS
MAGNETIC ROUTES
FOM 0° TO 179°

FOM 180° TO 359°
VFR
IFR
VFR
IFR
FL
FEET
FL
FEET
METER
FL
FEET
FL
FEET
METER
10
1000
304.9
20
2000
609.8
30
3000
914.6
40
4000
1219.5
35
3.5
50
5000
1524.4
45
4.5
60
6000
1829.3
55
5.5
70
7000
2134.1
65
6.5
80
8000
2439.0
75
7.5
90
9000
2743.9
85
8.5
100
10000
3048.8
95
9.5
110
11000
3353.7
105
10.5
120
12000
3658.5
115
11.5
130
13000
3963.4
125
12.5
140
14000
4268.3
135
13.5
150
15000
4573.2
145
14.5
160
16000
4878.0
155
15.5
170
17000
5182.9
165
16.5
180
18000
5487.8
175
17.5
190
19000
5792.7
185
18.5
200
20000
6097.6
195
19.5
210
21000
6402.4
220
22000
6707.3
230
23000
7012.2
240
24000
7317.1
250
25000
7622.0
260
26000
7926.8
270
27000
8231.7
280
28000
8536.6
290
29000
8841.5
310
31000
9451.2
330
33000
10061.0
350
35000
10670.7
370
37000
11280.5
390
39000
11890.2
410
41000
12500.0
430
43000
13109.8
450
45000
13719.5
470
47000
14329.3



Layanan Komunikasi antara Air Traffic Control  (ATC) ke pilot atau sebaliknya pada posisi approach maupun enroute yang diberikan berdasarkan posisi ketinggian pesawat dan atau jarak pesawat dari bandara.
LAYANAN KOMUNIKASI VHF GROUND / AIR  BERDASARKAN POSISI PESAWAT
(Sumber: ICAO Doc. 9426-AN/924, ATS Planning Manual)
NO
KOMUNIKASI GROUND/AIR
SIMBOL
RANGE LAYANAN
KETERANGAN
JARAK (Nautical Miles / NM)
KETINGGIAN TERBANG (FL)
1
VHF - Aerodrome Control
ADC
25 NM / 46.3 KM
FL 40

2
VHF - Approach Control Low
APP-L
25 NM / 46.3 KM
FL 100

3
VHF - Approach Control Intermediate
APP-I
40 NM / 74.08 KM
FL 150

4
VHF - Approach Control High
APP-H
50 NM / 92.6 KM
FL 250

5
VHF - Area Control Service Lower
ACC-L
FIR
FL 250
FIR : Flight Information Region
6
VHF - Area Control Service
AFIS
FIR
FL 250

7
VHF - Area Control Service Upper
ACC-U
UIR
FL 450
UIR: Upper FIR




Berikut ini frekuensi penerbangan ground/air VHF  pita 118-136.975 yang digunakan  Komunikasi pilot dan ATC dalam bentuk voice yang sering menjadi potensi gangguan.
FREKUENSI KOMUNIKASI VHF GROUND / AIR
(Sumber: ICAO Annex 10, Vol. 1 Fourt Edition, 1985)
NO
RANGE FREKUENSI (MHz)
DINAS LAYANAN
KETERANGAN
1
118 - 121.4 MHz
Dinas Bergerak Penerbangan (Nasional & Internasional)

2
121.5 MHz
Frequency Emergency

3
121.6 - 121.975 MHz
Komunikasi Aerodrome Surface (Nasional & Internasional)
Aerodrome Surface: untuk layanan lalu lintas dibandara dan pengecekan pesawat
4
122 - 123.05 MHz
Dinas Bergerak Penerbangan (Nasional)

5
123.15 - 123.475 MHz
Dinas Bergerak Penerbangan (Nasional)

6
123.5 - 129.675 MHz
Komunikasi Aerodrome Surface (Nasional & Internasional)

7
129.7 - 130.875 MHz
Dinas Bergerak Penerbangan (Nasional)

8
130 - 136.975 MHz
Komunikasi Aerodrome Surface (Nasional & Internasional)







Radio Navigasi Udara
Radio Navigasi Uadara berfungsi memberikan sinyak informasi berupa bearing (arah) dan jarak pesawat terhadap ground station, terdiri atas;
1.       Non Directional Beacon (NDB)
Navigasi penerbangan yang bekerja menggunakan frekuensi rendah (LF)  yang di pasang di dalam  atau di luar bandara .
2.       VHF Omnidirectional Range (VOR)
Navigasi penerbangan yang bekerja menggunakan frekuensi sangat tinggi (VHF)  yang di pasang di dalam  atau di luar bandara .
3.       Distance Measuring Equipment (DME)
Navigasi penerbangan yang memberikan informasi jarak dengan stasiun , ditempatkan berpasangan dengan VOR atau ILS, biasa disebut VOR-DME, umumnya ditempatkan diluar bandara.

Berikut keterangan NDB dan VOR-DME untuk bandara Radin Inten II Lampung
NDB BANDAR LAMPUNG
Type
ID
Channel
Freq
Country
NDB
TF
-
290 KHz
Indonesia
Latitude
Longitude
Airport
05° 14' 41.66" S
105.17815
05° 14' 41.66" S
105° 10' 41.34" E
VOR-DME BANDAR LAMPUNG
Type
ID
Channel
Freq
Country
VOR-DME
TKG
097X
115 MHz
Indonesia
Latitude
Longitude
Airport
-5.260169
105.194125
05° 15' 36.61" S
105° 11' 38.85" E


                                                                              
Jenis Interferensi pada frekuensi Penerbangan
Analisis  gangguan frekuensi penerbangan  sebagaimana tercantum dalam rekomendasi ITU-R M.1841 digolongkan menjadi tipe  A1, A2, B1 dan B2.
Interferensi Tipe A1:
Tipe A1 gangguan disebabkan oleh spurious emission (harmonisa, spleteran dll)  atau orde kedua produk intermodulasi dari beberapa pemancar siaran radio FM . Emisi ini harus ditekan pada receiver penerbangan  sebesar tabel dibawah ini untuk ambang batas aman dari pemancar siaran radio FM
Maximum e.r.p. (dBW) for FM broadcasting transmitters
Suppression relative to maximum e.r.p (dB)
≥48
85
30
76
≤30
46 + max. e.r.p (dBw)


Proteksi rasio dari intermodulasi dan spurious emisi untuk sinyal adjacent channel harus memenuhi nilai nilai dalam tabel dibawah ini

Frequency difference between wanted signal and spurious emission (kHz)
Protection ratio (dB)
0
14
50
7
100
-4
150
-19
200
-38

Interferensi Tipe A2:
Jenis A2 gangguan disebabkan adjacent channel interference oleh pemancar penyiaran menggunakan frekuensi  108 MHz (biasanya dari pemancar radio komunitas yang overbandwidth) dekat dan hanya akan mengganggu layanan bergerak penerbangan yang beroperasi pada frekuensi yang dekat dengan 108 MHz.

Interferensi Tipe B1:
Gangguan Type B1 adalah gangguan yang disebabkan oleh orde ketiga produk intermodulasi yang diterima dalam sebuah receiver penerbangan yang dihasilkan dari  penyiaran FM berdaya tinggi yang di luar pita frekuensi penerbangan. (Rec. M.1841, paragraf 2.2.2). Produk-produk intermodulasi ini dapat melibatkan dua atau tiga frekuensi penyiaran FM.

Interferensi Tipe B2:
Jenis B2 gangguan ditandai sebagai desensitisasi dari bagian RF  receiver penerbangan ketika menerima overloading oleh satu atau lebih frekuensi penyiaran radio FM dengan daya tinggi. (Lampiran 10, Rec. M.1841 Volume III, Bagian I, ayat 6.9.5.6.2.2), biasanya terjadi untuk  frekuensi-frekuensi penerbangan di bawah 112 MHz dan di atas 112 MHz serta lokasi bandara berada dalam wilayah padat pemancar siaran radio FM.

Dari keempat tipe interferensi di atas umumnya yang paling berpengaruh adalah tipe interferensi A1 dan A2.
                                                                                                       

Zonasi Potensi Interferensi Pada Frekuensi Penerbangan di Wilayah Lampung:
Pembagian zonasi didasarkan pada besarnya tingkat potensi penyebab interferensi diukur dari coverage  layanan Komunikasi VHF ground/air dari ATC bandara Radin Inten II Lampung ke pesawat pada posisi approach maupun enroute:




I


Pembagian Zonasi Interferensi :berdasarkan wilayah Kabupaten/Kota:
1.       Interferensi Zona 1 VHF (terdiri atas 7 Kabupaten/Kota):
Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kab. Pesawaran, Kab. Pringsewu, Kab. Lampung Selatan, Kab. Lampung Tengah, Kab. Lampung Timur.
2.       Interferensi Zona 2 VHF (terdiri atas 4 Kabupaten/Kota):
Kab. Lampung Utara,  Kab Tulang Bawang Barat,  Kab. Way Kanan dan Kab. Tanggamus
3.       Interferensi Zona 3 VHF ( terdiri atas 2 Kabupaten/Kota):
Kab. Tulang Bawang, Kab Lampung Barat
4.       Interferensi Zona 4 VHF ( terdiri atas 2 Kabupaten/Kota):
Kab, Pesisir Barat dan Kab. Mesuji

MAPPING ZONASI POTENSI INTERFERENSI RADIO SIARAN FM
TERHADAP FREKUENSI PENERBANGAN VHF





  
DAFTAR RADIO YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN GANGGUAN PENERBANGAN BERDASARKAN TINGKATAN ZONASI INTERFERENSI
NO
ZONASI
KABUPATEN/KOTA
WILAYAH LAYANAN
KANAL
FREQ. (MHz)
PENYELENGGARA
1
ZONA 1
KOTA BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2
87.7
DIREKTORAT RADIO/RRI (PRO 3 FM)
2
18
89.3
PT. RADIO PATROL RADIKA
3
26
90.1
PT. RADIO MANDALA ARGANADA
4
34
90.9
DIREKTORAT RADIO/RRI (PRO 1 FM)
5
42
91.7
PT. RADIO SUARA SEJAHTERA LAMPUNG
6
50
92.5
DIREKTORAT RADIO/RRI (PRO 2 FM)
7
69
94.4
PT. RADIO SUARA TIARA INDAH
8
77
95.2
PT. RADIO RAJAWALI TERBANG
9
85
96
PT. RADIO MILLENIUM
10
93
96.8
PT. RADIO SUARA WAJAR
11
101
97.6
PT. RADIO KENCANA NADASWARA
12
109
98.4
PT. RADIO BATARA ADYASWARA
13
117
99.2
PT. RADIO SUARA BAKTI
14
136
101.1
PT. RADIO CITRA MUSLIM LAMPUNG
15
144
101.9
PT. RADIO SWARA BEOLI GEMBIRA
16
152
102.7
PT. RADIO SUARA ANDALAS NADA
17
160
103.5
PT. RADIO YUDHISTIRA SATRIATAMA
18
168
104.3
PT. RADIO GEMA BUNDA KANDUNG
19
176
105.1
PT. RADIO SWARA MEGA MUSTIKA
20
184
105.9
PT. RADIO KHARISMA NADA ANDHIKA
21
ZONA 1
KAB. LAMPUNG SELATAN
KALIANDA
55
93
RADIO PEMKAB LAMPUNG SELATAN
22
65
94
PT. RADIO DIAN RAJABASA
23
122
99.7
PT. RADIO AMIRAH LAMPUNG
24
132
100.7
PT. RADIO SARI BUNGA SADARI
25
189
106.4
RADIO RASETA FM
26
NATAR
125
100
RADIO SUARA NADA ALAM INDAH
27
192
106.7
PT. RADIO PRATAMA MAHARDHIKA
28
PENENGAHAN, RAJA BASA
72
94.7
DIREKTORAT RADIO/RRI (PRO 3 FM)
29
ZONA 1
KAB. PESAWARAN
PADANG CERMIN
63
93.8
DIREKTORAT RADIO/RRI (PRO 1 FM)
30
ZONA 1
KOTA METRO
KOTA METRO
46
92.1
PT. RADIO SWARA SERUNI BIKARAMA
31
105
98
PT. RADIO SUARA DUTA PARAMITA
32
113
98.8
PT. RADIO RAMAYANA WIRATAMA
33
164
103.9
PT. RADIO KARTIKA NUSA REKSANADA
34
ZONA 1
KAB. LAMPUNG TENGAH
TERBANGGI BESAR, WAYPANGUBUAN, TERUSAN NUNYAI
53
92.8
LPPL RADIO PEMDA LAMPUNG TENGAH
35
120
99.5
PT. RADIO DENBANG
36
187
106.2
PT. RADIO GEMA SWARNA DWIPA
37
GUNUNG SUGIH, BUMI RATU NUBAN,SEPUTIH AGUNG
66
94.1
PT. RADIO RADAR LAMTENG
38
SEPUTIH BANYAK, WAY SEPUTIH
123
99.8
PT. RADIO GEMA SARASWATI
39
SEPUTIH SURABAYA, BANDARSURABAYA, SEPUTIH MATARAM
159
103.4
PT. MEDIA VISTA MATRIX PERSADA
40
ZONA 2
KAB. LAMPUNG UTARA
KOTA BUMI, KOTABUMI UTARA,KOTABUMI SELATAN
62
93.7
PT. RADIO WIJAYA ASTHANARIA
41
83
95.8
DIREKTORAT RADIO/RRI (PRO 1 FM)
42
142
101.7
PT. RADIO SWARA GRAHA KOTABUMI
43
150
102.5
PT. RADIO BAHANA SURYA MELATI
44
196
107.1
PT. RADIO SWARA MAS MANDIRI
45
ZONA 3
KAB. LAMPUNG BARAT
LIWA, BALIK BUKIT, SUKAU
103
97.8
PT. RADIO KURNIA JAYA RAMOSTA
46
111
98.6
RADIO PEMKAB LAMPUNG BARAT
47
119
99.4
DIREKTORAT RADIO/RRI (PRO 1 FM)
48
170
104.5
PT. RADIO MAHAMERU MEGAH LESTARI
49
ZONA 3
KAB. TULANG BAWANG
MENGGALA, BANJAR AGUNG
24
89.9
PT. RADIO MASKARA JELITA
50
48
92.3
LPP LOKAL RADIO TULANG BAWANG
51
91
96.6
PT. RADIO IDOLA NADA
52
158
103.3
PT. RADIO BINTANG ANGKASA SWARA
53
RAWAJITU SELATAN
79
95.4
PT. RADIO CAKRAWALA JITU
54
146
102.1
PT. RADIO DUTASWARA KHATULISTIWA
55
TULANG BAWANG TENGAH
125
100
PT. GRAHA SWARA TUBA
56
ZONA 4
KAB. MESUJI
SIMPANG PEMATANG
60
93.5
PT. RADIO BAHANA MUTIARA
57
127
100.2
DIREKTORAT RADIO/RRI
58
194
106.9
PT. RADIO SWARA INDAH PERMATA
59
ZONA 1
KAB. TANGGAMUS
KOTA AGUNG, TALANG PADANG
71
94.6
PT. RADIO ARDA GIRI JAYA
60
95
97
DIREKTORAT RADIO/RRI
61
ZONA 1
KAB. PRINGSEWU
PRINGSEWU, PAGELARAN, SUKOHARJO
54
92.9
RADIO SABA PUTRA
62
121
99.6
PT. RADIO CITRA PRIMA MAHARDIKA
63
188
106.3
PT. RADIO SABURAI ALAM PERMAI
64
ADILUWIH, GADING REJO
133
100.8
PT. RADIO SWARA DWI AMANDA
65
ZONA 1
KAB. TANGGAMUS
SUMBER REJO
112
98.7
PT. PASURYA
66
ZONA 1
KAB. LAMPUNG TIMUR
SUKADANA, PURBOLINGGO,BATANGHARI NUBAN
14
88.9
PT. RADIO ANGKASA BIRU
67
73
94.8
PT. RADIO ETAWA
68
81
95.6
PT. RADIO SURYA GITA PARAMARTA
69
148
102.3
PT. RADIO SWARA PURI PRAMUDYA LESTARI
70
LABUHAN MARINGGAI, BANDAR SRIBHAWONO, MATARAM BARU, MELINTING
36
91.1
PT. RADIO SUARA MAMBAU SUNNAH
71
RAMAN UTARA
190
106.5
PT.RADIO SHANDY MUSIC GROUP
72
ZONA 2
KAB. WAY KANAN
BLAMBANGAN UMPU, NEGERI AGUNG
122
99.7
PT. RADIO FORMULA JAYA
73
BARADATU
90
96.5
RADIO PANDU SUARA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar